Ilustrasi (Foto: CNET)
CALIFORNIA -Siapa bilang aksi meretas (hacking) hanya mampu dilakukan oleh orang dewasa. Perusahaan antivirus, yakni AVG melaporkan bahwa anak usia 11 tahun pun mampu membuat program jahat (malware) untuk mencuri data di jejaring sosial.
AVG menemukan bahwa anak-anak di bawah umur menggunakan keahlian coding untuk meretas sejumlah akun di sosial media dan situs game. Biasanya, aksi bertujuan untuk mencuri uang virtual dari teman mereka. Demikian dilansir dari Mashable, Senin (11/2/2013).
Sayangnya, karena masih pemula akhirnya jejak mereka pun tercium. Berdasarkan alamat email dan beberapa informasi tambahan, terungkaplah bahwa hacker itu merupakan anak 11 tahun berasal dari Kanada.
Nah, usia anak-anak yang akrab dengan smartphone turut mendorong kemampuan coding mereka yang dimulai saat usia dini.Dalam melancarkan aksinya, peretas cilik ini menggunakan bahasa pemrograman C# dan visual basic.
Chief technoloy Officer AVG, Yuval Ben-Itzhak mengatakan, anak-anak perlu diajarkan mengenai tanggujawab dan pedoman pendidikan agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
"Anda mengajar anak Anda bahwa tidak dapat mengambil mainan tanpa membayar -- pesan itu seharusnya juga disampaikan ke anak-anak ketika mereka sedang menulis coding di piranti lunak," kata Ben-Itzhak. (fmh)
AVG menemukan bahwa anak-anak di bawah umur menggunakan keahlian coding untuk meretas sejumlah akun di sosial media dan situs game. Biasanya, aksi bertujuan untuk mencuri uang virtual dari teman mereka. Demikian dilansir dari Mashable, Senin (11/2/2013).
Sayangnya, karena masih pemula akhirnya jejak mereka pun tercium. Berdasarkan alamat email dan beberapa informasi tambahan, terungkaplah bahwa hacker itu merupakan anak 11 tahun berasal dari Kanada.
Nah, usia anak-anak yang akrab dengan smartphone turut mendorong kemampuan coding mereka yang dimulai saat usia dini.Dalam melancarkan aksinya, peretas cilik ini menggunakan bahasa pemrograman C# dan visual basic.
Chief technoloy Officer AVG, Yuval Ben-Itzhak mengatakan, anak-anak perlu diajarkan mengenai tanggujawab dan pedoman pendidikan agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum.
"Anda mengajar anak Anda bahwa tidak dapat mengambil mainan tanpa membayar -- pesan itu seharusnya juga disampaikan ke anak-anak ketika mereka sedang menulis coding di piranti lunak," kata Ben-Itzhak. (fmh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar